Catatan Feature
KE RUMAH SAUDARA
Mengukir Kenangan, Menggapai
Kebahagiaan
[catatan
kecil perjalanan ke rumah saudara. Jelat, Pangandaran]
6 Juli 2018
Hari
beranjak siang, waktu menjukkkan pukul 07.00 WIB. Jalanan sudah banyak dipenuhi
orang-orang yang memulai aktifitasnya entah untuk bekerja, jalan-jalan, ataupun
sekolah. Seperti biasa udara Langkaplancar akhir-akhir ini selalu dingin walau
cuaca cerah sekalipun. Tapi dinginya suhu udara tak membuat orang-orang
membatasi aktifitasnya.
Saya
menikmati secangkir coklat panas dan beberapa bungkus biskuit untuk menemani
membaca novel sambil menunggu mobil yang akan membawa saya dan keluarga ke
rumah saudara, betapa indahnya dunia saat saya melihat bunga matahari dan
langit yang sangat cerah dari balik jendela kamar. Tiba-tiba ada sesuatu yang
merangkak diatas paha, ah ternyata si manis berbulu lembut kesayang saya sudah
bangun, nah perkenalkan dia adalah kucing saya yang bernama saku. Namanya saya
ambil dari nama bunga yang ada di jepang itu loh,bunga sakura.
Pukul
08.00 WIB ibu memanggil untuk segera berangkat menuju Jelat, mobil avanza milik
saudara sudah bertengger indah di
halaman rumah, saya berangkat dengan rombongan keluarga. Selama di perjalanan
saya melihat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang, saya juga
melihat orang yang lagi memandikan kerbau di sungai dan juga orang-orang yang
sedang bekerja di sawah, ada yang mencangkul ada juga yang mencabuti rumput di
pinggiran sawah.
Selama
perjalanan saya mendengarkan musik intrument dari pianis Korea yaitu Yiruma, pianis
sekaligus komposer kebanggan korea. Saat memasuki wilayah kecamatan Cigugur
Pangandran saya melihat masih banyak sekali hutan-hutan entah itu milik warga
ataupun pemerintah. Hijau,, itulah yang mata saya tangkap selama memandang dari
balik jendela mobil. Banyak pohon-pohon mahoni yang besar-besar dan perkebunan
sawit milik warga setempat, kami juga melewati sebuah jembatan yang dibawahnya
ada air terjun yang memancur indah dan dinamai dengan nama Curug Bilik.
Saat
di mobil kami membicakan banyak hal, apalagi dengan Anisa, sahabat sekaligus
keponakan saya. Kami banyak bertukar fikiran, mulai dari makanan, fashion,
anime terbaru sampai dengan lagu-lagu kpop terbaru, kami berdua juga
menyanyikan lagu milik grup exo yang berjudul monster.
Pukul
09.30 WIB kami sampai di rumah saudara, jadi perjalanan dari rumah menuju rumah
saudara sekitar satu setengah jam jika menaiki mobil dan mengendarainya dengan
kecepatan sedang. Sudah sekitar 2 tahun saya tidak kesini, banyak sekali
perubahan. Mulai dari rumahnya yang sekarang menjadi besar, bertingkat dan juga
udaranya yang semakin panas, kalau suhu udara panas mungkin saja karena
tempatnya berdekatan dengan pantai.
Kami
disambut oleh saudara saya yang bernama Rani dan suaminya, atau saya sering
memanggilnya Kak Rani si cantik berdagu lancip. Ia dia memang sangat cantik,
bukan hanya cantik parasnya saja tapi hatinya juga sangat cantik dan lemah
lembut, saya banyak belajar dari dia. Kemudian kak Rani menyuruh kami semua
untuk masuk, saat pertama kali saya masuk yang tertangkap oleh indra
penglihatan saya adalah ruangan yang sangat bersih dan rapi, penataan perabotan
rumah yang sangat sederhana tapi menarik untuk dilihat dan juga sudah banyak makanan
yang tersaji di atas meja. Saya sering kesini apalagi saat libur sekolah dulu
tapi sudah 2 tahun tidak kesini lagi karena berbagai kesibukan yang saya
jalani.
Tak
banyak perubahan yang terjadi di daerah Jelat ini, hanya pemukiman warganya
saja yang semakin modern tapi sawah-sawah disini masih banyak jadinya tetap
asri dan hijau. Saat ibu dan saudara yang lain sibuk ke dapur untuk mulai
memasak, saya pergi ke arah balkon. Saya menaiki satu persatu anak tangga
sambil mengarahkan pandangan menuju samping rumah kak Rani yang dipenuhi
berbagai macam tumbuhan hijau, betapa asrinya Jelat ini. Sejauh mata memandang
hanya hamparan warna hijau yang saya lihat, berasa hidup di hutan wkwk.
Di
balkon saya menyandarkan tubuh ke pagar, saya menghirup udara dengan
sekuat-kuatnya setelah itu saya menghembuskannya dengan perlahan. Dari atas
balkon saya bisa melihat sungai, sawah hijau yang dipenuhi oleh padi yang hijau
dan juga perkebunan jagung milik saudara saya, di depan rumah juga terdapat
kolam ikan. Air sungai yang mengalir sangatlah jernih sampai-sampai kita akan
merasa tenang karena melihatnya. Segala beban fikiran kita akan mengalir
seperti aliran air sungai itu.
Sesudah
puas melihat pemandangan saya kembali lagi ke dalam rumah, wah ternyata yang
lain sudah mulai membuat bahan-bahan untuk ayam bakar. Saya melihat ibu sedang
membuat bumbu, kak Rani lagi memasak nasi dan kak Yeni lagi memotong daging.
Wihh saya sangat suka ayam bakar, apalagi ayam bakar bumbu kecap, sedap sekali.
Kemudian setelah acara masak-memasak selesai kami menunggu para laki-laki yang
sedang jum’atan sambil mengupas buah mangga untuk bikin rujak, jangan lupa
kalau perempuan ngumpul itu pasti aja pada ngerumpi. Tujuan kami kesini sebenarnya untuk
bersilaturahmi sekaligus jalan-jalan dan perpisahan untuk saudara yang mau
pulang kembali ke kota juga perpisahan saya yang akan pergi ke Depok selama 6
bulan.
Pukul
13.00 WIB suhu udara semakin panas, kami mulai makan karena semuanya telah
berkumpul, sebelum memulai acara makan kami membaca doa terlebih dahulu. Dan
paha ayam berbalut saus kecap yang kental , gurih dan manis segera datang
memasuki rongga mulut saya, enak sekali rasanya apalagi makannya bareng
keluarga besar jadi makin terasa nikmatnya tuh.
Sehabis
makan bersama, kami mulai foto-foto.
Entah itu foto selfie para remaja seperti Anisa dan aku, juga foto
bareng keluarga besar. Semua saling berebut kamera ponsel maupun kamera
digital, banyak keseruan yang kami lakukan hanya gara-gara kamera.
Sekitar
pukul 14.00 WIB kami pulang kembali menuju rumah, tak lupa kami pamit pada kak
Rani dan dia bilang “ Jangan lupa nanti kalau semuanya pada kumpul kita makan
bareng lagi, kalau bisa kita bakar-bakar ikan di tepi pantai ya” Ujarnya. Wihhh
aku yang mendengarnya langsung seneng dong, secara kami bisa kumpul besama
lagi. Sangat jarang kami bisa kumpul bareng kecuali libur idul fitri saja.
Setelah
berpamitan kami segera berangkat untuk pulang, seperti biasa saat saya di mobil
maka saya akan mendengarkan musik instrument karya Yiruma. Selama perjalanan
pulang saya hanya terfokus dengan musik sampai-sampai mobil sudah berhenti di
Curug Bilik. Perjalan dari rumah Kak Rani sampai Curug Bilik membutuhkan waktu
30 menit saja.
Saya
dan rombongan memasuki kawasan wisata disana, kami mencari tempat duduk yang
nyaman yaitu di Saung Ikan Bakar, tempatnya sangat asri sekali. Dibawah Saung
ada kolam ikan yang sangat banyak, lalu disamping kolam ada sungai yang airnya
jernih sekali. Batu-batu telihat sangat indah berkat percikan air dan pantulan
sinar matahari yang mengenainya serta background rumput yang menari indah
karena tiupan angin, sehingga orang-orang yang memiliki jiwa fotografi pasti
akan langsung mengabadikannya. Pantas saja Curug Bilik selalu dijadikan tempat
untuk beberapa Fotografer melakukan pemotretan, baik untuk pemotretan prewed,
model pakaian ataupun model-model lainnya.
Saya
melihat banyak sekali orang-orang yang mendatangi kawasan ini, terutama para
remaja yang sedang belajar fotografi, atau hanya sekedar main dan para keluarga
yang melakukan wisata sambil makan di Saung Ikan Bakar. Saung Ikan Bakar adalah
rumah makan yang semua material tempatnya terbuat dari bahan-bahan kayu dan
rotan semua, sehingga tempatnya terasa adem sekali, tradisional sekali bukan.
Tiba-tiba
saya melihat gelagat seorang bapak-bapak yang mencurigakan, dia terus melihat
kearah tempat kami semua, lalu dia menghampiri tempat kami dan menghampiri
kakak ipar ayah saya yang bernama pak Karim.
“Karim? Ini kamukan? Ini saya Lukman temen kamu pas SMA” ujar bapak
tersebut. Ohh ternyata bapak itu temennya paman, saya melihat mereka terus
berbincang sampai pak Lukman mengatakan berapa banyak orang rombongan kami ini,
beliau ingin membuatkan ikan bakar untuk kami, dan ternyata beliau itu pemilik
tempat Saung Ikan Bakar yang sedang kami tempati ini. Namun sayangnya kami
menolak karena sudah makan, jadinya gak ada ikan bakar gratis deh, padahal
denger-denger ikan bakar di tempat ini sangat enak loh, tapi kalaupun makan
nanti bisa-bisa perut kami semua sakit gara-gara kekenyangan.
Waktu
Menunjukan pukul 14.45 WIB, aku dan keponakanku yaitu Anisa, Vivi dan Via turun
ke sungai, Airnya dingin sekali, sangat nyaman untuk merendam kaki. Kami
berempat mulai mengambil foto-foto agar bisa kami kenang saat sudah pulang ke
rumah, sayang sekali sepupu saya yang bernama Irfan tidak bisa ikut, karena
sedang ada job untuk pemotretan. Padahal kalau ikut kami bisa minta fotoin dia,
pasti gratis lagi. Kalau gratis kan enak, mana dapat foto-foto dengan angel
yang bagus lagi hahaha,,
Setelah
Puas mengambil foto, kami berempat membeli jajanan pinggir jalan, yaitu cilok
dan es cendol. Enak sekali, apalagi
dimakan sambil duduk dibatu dan merendam kaki di aliran air sungai, sejuk dan
nikmat.
Pukul
15.30 WIB kami segera pulang karena hari sudah mulai sore. Di perjalanan
pulang, saya tiba-tiba melihat sesuatu yang bergelantungan diatas pohon dan
ternyata itu adalah seekor monyet, ah malah itu segerombolan monyet karena
monyetnya lebih dari satu. Suatu kebanggaan bisa mellihat kawanan monyet,
karena jarang sekali saya melihat monyet lagi kecuali di hutan dan kebun
binatang.
Selama
perjalanan menuju rumah, kami semua terus berbincang entah itu membahas hal
penting sampai-sampai hal yang tidak pentingpun kami bahas tapi tak lupa dengan
candaan-candaan yang membuat suasana hangat dan heboh pastinya, sampai-sampai
karena keasikan ngobrol jadi tak terasa sudah sampai di halaman rumah lagi.
Kami sampai pukul 16.00 WIB, dan suhu udara sudah mulai hangat menuju dingin.
Saat
turun dari mobil aku disambut oleh saku, dia langsung ngusel-nguselin kepalanya
di kaki, ahh sepertinya dia rindu saya, tapi mungkin dia lapar juga tuh hahaha,
maklum saya lupa ngasih makan siang apalagi dia ini kan kucing yang sangat
manja dan lucu sekali. Saya membawa saku masuk rumah dan masuk kamar, kebetulan
saya lagi berhalangan untuk shalat jadinya bisa bermain dengan saku sebentar
lalu istirahat sambil ngasih makan saku juga. Sesudah ngasih makan saku saya
mengelus kepalanya sambil mengenang semua kejadian yang saya lalui dari bangun
tidur sampai saat saya duduk sekarang ini. Tiba-tiba handphone saya bergetar,
dan saat saya cek ternyata itu notifikasi WA dari Anisa yang isinya foto kami
semua, tak lupa juga dia memberi caption “Maryam Grup.” Saya melihat
foto-fotonya sambil tertawa gara-gara banyak foto lucu yang kami ambil tadi.
Semoga kegiatan seperti ini akan selalu bisa kami lakukan bersama kembali.
Salam
sayang dan keceriaan
Dengan
Cinta
Maulida Zaqiah
Komentar
Posting Komentar